Problematika Pendirian Rumah Ibadat Umat Minoritas di Kalimantan Selatan

Authors

  • Bayani Dahlan UIN Antasari Banjarmasin
  • Rabiatul Aslamiyah UIN Antasari Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.18592/alhadharah.v21i1.6246

Keywords:

conflict, houses of worship, minority

Abstract

This article describes how problematic the construction of houses of worship for minorities is in South Kalimantan. This article is the result of field research with a qualitative approach and used observation, interviews, and documentation as data collection techniques. This finding state that the causes of conflicts over the construction of houses of worship for minorities in South Kalimantan are motivated by several factors, namely the different interpretations of regulations and regulations that are not fully representative. Another cause is socio-religious factors, namely, the majority of people reject the existence of houses of worship of other religions in their vicinity, some even have the view that approving the establishment of houses of worship of other religions is not justified in the Islamic faith, and is not an area of tolerance. Another factor is the politicization of religion in the contestation of regional head elections (Pilkada) and legislative elections (Pileg). Another cause is marriage due to a change of religion which raises suspicion among religious communities. These factors occurred in the construction of the Indonesian Bethel Church (GBI) of Pasir Mas, Banjarmasin City, and the Guan Te Temple, Persada Mas Complex, Banjar Regency.

References

Ahmad, Rusniah, Zainal Fikri, dan Rohizan Halim. 2017. “Syariah Regional Regulations In Aceh and Banjar Indonesia: An Aspect of Religious Freedom.” Journal of Advanced Research in Social and Behavioural Sciences 6 (1): 68–80.

Al Barry, M Dahlan, dan A Partanto Pius. 1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arloka.

Alamsyah, Alamsyah. 2017. “Pluralisme Agama Dalam Pandangan Al-Quran Dan ,Implementasi Pendidikan Islam.” TARBAWI : Jurnal Pendidikan Agama Islam 2 (01): 71–80. https://doi.org/10.26618/jtw.v2i01.1025.

Arifinsyah, Arifinsyah, dan Fitriani Fitriani. 2019. “Konflik Rumah Ibadah (Studi Kasus Relokasi Gereja HKBP Desa Laut Dendang).” Jurnal Ushuluddin 18 (1).

Asry, M.Yusuf. 2011. Pendirian Rumah Ibadah di Indonesia: Pelaksanaan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 9 dan 8 th. 2006. Disunting oleh M.Yusuf Asry. I. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Kehidupan Keagamaan.

Banawiratma, J.B., Zainal Abidin Bagir, dan dkk. 2010. Dialog Antarumat Beragama. Penerbit Mizan Publika.

Christianto, Hwian. 2013. “The Significant Impact Of Law Number 1/Pnps/1965 For The Freedom Of Religion.” Jurnal Yudisial 6 (1): 16.

Effendi, Djohan. 2011. Pluralisme dan Kebebasan Beragama. II. Yogyakarta: Institut DIAN/ Interfidei.

Fidiyani, Rini. 2016. “Dinamika Pembangunan Rumah Ibadah Bagi Warga Minoritas di Jawa Tengah,” 10.

Hakim, Lukmanul. 2019. “Kebebasan Beragama dalam Perspektif Islam.” TAJDID : Jurnal Ilmu Keislaman dan Ushuluddin 20 (1): 41–53. https://doi.org/10.15548/tajdid.v20i1.166.

Halim, Abdul, dan Zaki Mubarak. 2021. “Pola Konflik Agama Di Wilayah Plural: Studi Kasus Pendirian Rumah Ibadah Di Kota Jambi.” TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin 19 (1): 85–109. https://doi.org/10.30631/tjd.v19i1.128.

In’amuzzahidin, Muh. 2017. “Konsep Kebebasan Dalam Islam.” At-Taqaddum 7 (2): 259. https://doi.org/10.21580/at.v7i2.1206.

Jamil, M. Mukhsin. 2007. Mengelola Konflik Membangun Damai : Teori, Strategi Dan Implementasi Resolusi Konflik. Semarang: Walisongo Mediation Centre.

Kurniawan, Budi. 2018. “Politisasi Agama di Tahun Politik: Politik Pasca-Kebenaran di Indonesia dan Ancaman Bagi Demokrasi” 12 (1): 22.

Latansa, Andressa Muthi’. 2020. “Kebebasan Beragama Perspektif Al-Quran (Telaah QS. Al-Baqara>h 256)” 1 (3): 19.

Mukri Aji, Ahmad. 2018. “Identifikasi Potensi Konflik Pra dan Pasca Pendirian Rumah Ibadah Di Indonesia dan Upaya Untuk Mengatasinya (Studi Kasus di Kota dan Kabupaten Bogor).” Mizan: Journal of Islamic Law 2 (1). https://doi.org/10.32507/mizan.v2i1.130.

Nuwairah, Nahed. 2021. “Peace Building: Tantangan Dakwah di Era Disrupsi.” Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah 19 (2): 47. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v19i2.3899.

Poerwadarminta, WJS. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. xvi ed. Jakarta: Balai Pustaka.

Priyono, Priyono. 2016. “Pluralisme Agama dan Konflik.” Analisa 15 (02): 161. https://doi.org/10.18784/analisa.v15i02.339.

Rabitha, Daniel. 2014. “Pengelolaan Konflik Rumah Ibadah Melalui Pendekatan Struktural Dan Kultural: Kasus Pendirian Vihara Tri Dharma Di Kedamaian Kota Bandar Lampung,” 17.

Ramadan, Willy. 2021. “Pendidikan Toleransi Untuk Pemuda Bagi Perdamaian.” Dalam The Spirit Of Religious Harmony Tokoh dan Pemuda Bicara Kerukunan Beragama, 79–86. Yogyakarta: Zahir Publishing.

Romli, Mursyid. 2013. “Agama Cinta dan Toleransi: Dari Islam untuk Perdamaian Dunia (Studi Fethullah Gulen Movement).” Dalam . Jogjakarta: IRCiSoD.

Ronaldo, Riki, dan Darmaiza Darmaiza. 2021. “Politisasi Agama dan Politik Kebencian pada Pemilu Presiden Indonesia 2019.” Indonesian Journal of Religion and Society 3 (1): 33–48. https://doi.org/10.36256/ijrs.v3i1.150.

Saprillah, Saprillah. 2017. “Rumah Ibadat Sebagai Medan Kontestasi Beragama: Studi Kasus Pendirian Rumah Ibadat di Provinsi Kalimantan Timur.” Jurnal Harmoni 16 (2).

Sarapung, Elga, dan Corrie van der Ven. 2016. “From Religion as Part of the Problem to Religion as Part of the Solution: Case Study on Multi-Religious Engagement for Peace and Conflict Solution in Indonesia: Religion as Problem and Solution.” The Ecumenical Review 68 (4): 433–43. https://doi.org/10.1111/erev.12248.

Siti Tarawiyah, Siti Tarawiyah. 2013. “Perda Syari’ah dan Konflik Sosial (Implikasi penerapan Perda No. 4 tahun 2005 tentang Larangan Kegiatan pada Bulan Ramadlan terhadap Hubungan antar Agama di Kota Banjarmasin).” AL-IHKAM: Jurnal Hukum & Pranata Sosial 6 (2): 256–73. https://doi.org/10.19105/al-lhkam.v6i2.312.

Situmorang, Victorio H. 2019. “Kebebasan Beragama Sebagai Bagian Dari Hak Asasi Manusia” 10 (3): 12.

Soekanto, Soerjono. 1992. Kamus Sosiologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Supriyadi, Mohammad. 2015. “Politisasi Agama di Ruang Publik: Komunikasi SARA dalam Perdebatan,” 40.

Susanto, Nanang Hasan. 2019. “Politicization Of Religion and The Future Of Democracy In Indonesia In Populism Theory.” Journal for the Study of Religions and Ideologies 18 (54): 20.

Turmudi, Endang. 2021. Merajut Harmoni, Membangun Bangsa: Memahami Konflik dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Wiguno, Borneo Rahmat, dan Marhaeni Fajar Kurniawati. 2022. “Komunikasi Konflik Forum Kerukunan Umat Beragama Dalam Mengatasi Konflik Beragama di Kabupaten Tanah Laut,” 15.

Wilkes, Gerald Alfred, dan William Alwyn Krebs. 1995. Collins English Dictionary: An Extensive Coverage of Contemporary International and Australian English. 3 ed. New York: Harper Collins Publishers.

Downloads

Published

2022-06-30

How to Cite

Dahlan, B., & Aslamiyah, R. (2022). Problematika Pendirian Rumah Ibadat Umat Minoritas di Kalimantan Selatan. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 21(1), 61–74. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v21i1.6246

Issue

Section

Articles