TRADISI PANTANG LARANG MEMBANGUN KESADARAN PEDULI LINGKUNGAN MUSLIM-MELAYU KOTA PONTIANAK

Authors

  • Pratiwi Amalia Putri Institut Agama Islam Negeri Pontianak

DOI:

https://doi.org/10.18592/msr.v5i2.13725

Keywords:

Taboos, Environmental Awareness, Climate Crisis

Abstract

The aim of this research is to demonstrate that taboos are a part of local wisdom that can serve as a learning resource for the people of Pontianak, particularly in fostering environmental awareness. Currently, the world is facing a climate crisis, prompting UNESCO to launch the climate action program among 17 other initiatives, indicating that the climate crisis is a significant issue requiring action from various parties. To conduct this study, the researcher employed a qualitative-descriptive method, collecting data through interviews and literature review. After gathering the data, the researcher analyzed it through data condensation, data presentation, and drawing conclusions. The results indicate that taboos have the potential to be a learning resource for the people of Pontianak regarding the environment, as they contain prohibitions relevant to environmental sustainability through their implicit meanings.    

References

Afandi, Achmad, Amos Neolaka, and Rosmawita Saleh. “Kesadaran Lingkungan Masyarakat Dalam Pemeliharaan Taman Lingkungan Di Jakarta Pusat.” Jurnal Menara Jurusan Teknik Sipil FT.UNJ VII, no. 1 (2012): 53–66. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/menara/article/download/7947/5630.

Albar, Mawi Khusni. “Pendidikan Ekologi-Sosial Dalam Prespektif Islam: Jawaban Atas Krisis Kesadaran Ekologis.” Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 17, no. 2 (2017): 432. https://doi.org/10.21154/altahrir.v17i2.1011.

Aslan. “Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Budaya Pantang Larang Suku Melayu Sambas.” Ilmu Ushuluddin 16, no. 1 (2017): 11–20.

Aulia, Alvionita Rizqi. “Pengaruh Kesadaran Lingkungan Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Mengurangi Sampah Plastik Di Kelurahan Pondok Labu.” Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Effendi, Agus. “Implementasi Kearifan Lingkungan Dalam Budaya Masyarakat Adat Kampung Kuta Sebagai Sumber Pembelajaran IPS.” SOSIO-DIDAKTIKA: Social Science Education Journal 1, no. 2 (2011): 164–77.

Fadli, Muhammad Rijal. “Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif.” Humanika 21, no. 1 (2021): 33–54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075.

Fajrizki, Oklidia, Elmustian Rahman, and Hermandra. “Analisis Semiotika Dalam Teks Pantang Larang Masyarakat Baturijal.” Jurnal Berasa (Beranda Sastra) 2, no. 1 (2022): 60–67.

Fatemaluo, Marliani, Egy Ray Syaputri, Relsas Yogica, Siska Alicia Farma, Ganda, and Hijrah Selaras. “The Effectiveness Of Learning Based On Local Wisdom On Plant Diversity to Improve Environmental Care Character Efektifitas Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal Pada Keanekaragaman Tumbuhan Untuk Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan.” Prosiding SEMNAS BIO 1 (2021): 968–74. https://doi.org/https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol1/120

Firdaus, Aos Yuli, and Putri Ayu Wandira. “Diplomasi Lingkungan Hidup Indonesia: Isu Mitigasi Perubahan Iklim.” JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) 8, no. 3 (2022): 540–45.

Fua, Jumarddin La. “Aktualisasi Pendidikan Islam Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Menuju Kesalehan Ekologis.” Jurnal Al-Ta’dib 7, no. 1 (2014): 19–36.

Gabriella, D. A. “Kesadaran Lingkungan Dan Perilaku Ramah Lingkungan Di Kampus (Studi Pada Mahasiswa Feb UKSW),” 2019.

Hadi, Tri Utomo, Sisilya Saman, and Amriani Amir. “Pantang Larang Dalam Masyarakat Melayu Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau.” Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK) 7, no. 7 (2018).

Hasibuan, Siti Lanna, M. Nur Mustafa, and Elmustian. “Social Fungtion Of Taboos Community Batak Mandailing Simangambat Padang Lawas Utara.” Riau University, 2017.

Herawati. “Gerakan Sosial Kesadaran Lingkungan Masyarakat Tellulimpoe Kabupaten Sinjai,” 2019.

Hilabi, Abdurrahman. “Dakwah Majelis Ulama Indonesia Dan Perubahan Iklim.” Thawalib | Jurnal Kependidikan Islam 1, no. 1 (2020): 45–52.

Istiawati, Novia Fitri. “Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Adat Ammatoa Dalam Menumbuhkan Karakter Konservasi.” Cendekia 10, no. 1 (2016): 1–18.

Kaban, H. D. K. (2024). Kemenko PMK: Perubahan Iklim Beri Beban Ganda pada Pemenuhan Hak Anak [Www.antaranews.com]. https://www.antaranews.com/berita/4251811/kemenko-pmk-perubahan-iklim-beri-beban-ganda-pada-pemenuhan-hak-anak.

Kurniawan, Syamsul. “Globalisasi, Pendidikan Karakter Dan Kearifan Lokal Yang Hybrid Islam Pada Orang Melayu Kalimantan Barat.” Jurnal Penelitian 12, no. 2 (2018): 317–54. https://doi.org/10.19105/jpi.v10i1.640.

———. “Pantang Larang and The Environmental Wisdom of Sambasness Malay in The Sepinggan Village.” Kalam 18, no. 1 (2012): 87–104.

———. “Pantang Larang Bermain Waktu Magrib (Kajian Living Hadis Tradisi Masyarakat Melayu Sambas).” Jurnal Living Hadis 4, no. 1 (2019): 1. https://doi.org/10.14421/livinghadis.2019.1629.

Leu, Baktiar. “Dampak Pemanasan Global Dan Upaya Pengendaliannya Melalui Pendidikan Lingkungan Hidup Dan Pendidikan Islam.” Jurnal At Tadbir STAI Darul Kamal NW Kembang Kerang NTB 5, no. 2 (2021): 1–15.

Mcgregor, Deborah. “Indigenous Knowledge Systems in Environmental Governance in Canada Indigenous Knowledge Systems in Environmental Governance in Canada.” KULA: Knowledge Creation, Dissemination, and Preservation Studies 5, no. 1 (2021): 1–10. https://doi.org/https://doi.org/10.18357/kula.148.

Niman, Erna Mena. “Kearifan Lokal Dan Upaya Pelestarian Lingkungan Alam.” Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan Missio 11, no. 1 (2019): 91–106.

Nurmalina. “Pantang Larang Dalam Masyarakat Kampar Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Karakter.” Jurnal PAUD Tambusai 1, no. 1 (2015): 27–35.

Nurulloh, Endang Syarif. “Pendidikan Islam Dan Pengembangan Kesadaran Lingkungan.” Jurnal Penelitian Pendidikan Islam 7, no. 2 (2019): 237. https://doi.org/10.36667/jppi.v7i2.366

Omar, Ani Haji. “Pantang Larang Dalam Kalangan Orang Melayu : Analisis Dari Perspektif Teori Spb4k.” Jurnal Antarabangsa Dunia Melayu 7, No. 1 (2014): 76–97.

Paripurna, A. (2024). 47.000 Jiwa Menjadi Korban Cuaca Panas Eropa Tahun Lalu [Green.katadata.co.id]. https://green.katadata.co.id/berita/66bb3a1040c83/47-000-jiwa-menjadi-korban-cuaca-panas-eropa-tahun-lalu.

Rambe, Toguan, Seva Maya Sari, and Nurhayani Rambe. “Islam Dan Lingkungan Hidup Dibidang Pertambangan.” Abrahamic Religion: Jurnal Studi Agama-Agama 1, no. 1 (2021): 1–14. https://doi.org/10.20473/ydk.v26i2.268.

Saihu. “Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal (Studi Di Jembrana Bali).” Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam 8, no. 1 (2019): 69–90. https://doi.org/10.30868/ei.v8i01.364.

Saripaini, S, M Hanif, and Z Lessy. “Spiritualitas Dalam Narasi Dan Pantang Larang Permainan Tradisional Di Kalangan Anak-Anak Desa Punggur Kecil, Kubu Raya, Kalimantan Barat.” Gulawentah: Jurnal Studi … 7, no. 2 (2022): 133–44. https://doi.org/10.25273/gulawentah.v7i2.12625.

Sarmidi, Gatot. “Keberadaan Wacana Pantang Larang Berlaras Gender Sebagai Tradisi Lisan, Fenomena Bahasa, Dan Sastra Lisan Di Indonesia.” Jurnal Inspiraasi Pendidikan 5, no. 1 (2015): 553–59.

Savitri, D. (2024). BMKG Soal Iklim 2024: El Nino Masih Bertahan-La Nina Ancam RI [Www.detik.com]. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7177699/bmkg-soal-iklim-2024-el-nino-masih-bertahan-la-nina-ancam-ri.

Siregar, Fahri, Misra Nofrita, and Asih Ria Ningsih. “Pantang Larang Dalam Masyarakat Dusun Hasahatan Kecamatan Rambah Samo.” Pendidikan Rokania 6, no. 3 (2021): 278–84.

Siswantara, Yusuf, Dian Tika Sujata, and Ludovica Dewi Indah Setiawati. “Inklusif: Pertobatan Ekologis Melalui Pendidikan Karakter Religius.” KASTRAL: Kajian Sastra Nusantara Linggau 2, no. 2 (2022): 34–47.

Souisa, H. (2024). Waspadai Cuaca Ekstrem, Indonesia Sejauh Ini Sudah Mengalami 106 Kali Banjir [Www.abc.net.au]. https://www.abc.net.au/indonesian/2024-03-14/banjir-sudah-banyak-terjadi-di-awal-2024-waspadai-cuaca-ekstrem/103576790.

Sugiatno, Septian Utut. “Pendidikan Karakter Dalam Makna Pantang Larang Di Desa Pangkalan Buton Dan Rantau Panjang Kecamatan Sukadana Kayong Utara.” Al Qodiri: Jurnal Pendidikan, Sosial Dan Keagamaan 21, no. 1 (2023): 206–20. https://doi.org/https://doi.org/10.53515/qodiri

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif. Edited by Sofia Yustiyani Suryandari. Bandung: Alfabeta, 2022.

Sumiadi, Raden, and Muhajirin Ramzi. “Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Resolusi Konflik Dalam Menjaga Hutan Adat Pada Masyarakat Wetu Telu Di Bayan.” IJERT: Indonesian Journal of Education Research and Technology 2, no. 2 (2022): 13–18.

Syahrir, Elvina. “Ungkapan Pantang Larang Masyarakat Melayu Belantik.” Madah 7, no. 2 (2016): 237–50.

Thamrin, Husni. “Sosio-Eco- Religio -Culture Dalam Penyelamatan Krisis Lingkungan Hidup.” Dinamika Lingkungan Indonesia 5, no. 2 (2018): 115–25.

UNESCO. “UNESCO and Sustainable Development Goals,” 2023. https://en.unesco.org/sustainabledevelopmentgoals.

Utina, Ramli. “Kecerdasan Ekologis Dalam Kearifan Lokal Masyarakat Bajo Desa Torosiaje Provinsi Gorontalo.” Prosiding Konferensi Dan Seminar Nasional Pusat Studi Lingkungan Hidup Indonesia Ke 21 5, no. September (2012): 14–20.

Zakaria, Norazimah, and Mazarul Hasan. “Keindahan Simbol Dan Makna Dalam Pantang Larang Masyarakat Melayu.” International Journal of Modern Trends in Social Sciences (IJMTSS) 3, no. 12 (2020): 1–12. https://doi.org/10.35631/IJMTSS

Downloads

Published

2024-12-31

How to Cite

Putri, P. A. (2024). TRADISI PANTANG LARANG MEMBANGUN KESADARAN PEDULI LINGKUNGAN MUSLIM-MELAYU KOTA PONTIANAK. Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer, 6(2), 143–152. https://doi.org/10.18592/msr.v5i2.13725