Perkembangan Emosi Pada Remaja Muslim Pasca-Perceraian Orang Tua

Authors

  • Dewi Apriliani Universitas Islam Negeri Antasari
  • Asysyfa Putri Humairah Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
  • Muhammad Zikri Akbar Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
  • Siti Sri Yarni Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
  • Mahdia Fadhila Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.18592/jsi.v11i2.9858

Abstract

The emotional development of Muslim youth after the divorce of their parents. Parents' divorce can have a major impact on young Muslims, including complex emotional changes. Social support from family, peers and the religious community plays an important role in their emotional development. This allows Muslim youth to share the problems they are facing, strengthens their sense of belonging and makes them feel supported in the process of emotional healing. This study uses a literature study method that collects data from various journals, articles, and theses related to the emotional development of Muslim adolescents after their parents' divorce. The results of the study show that post-divorce Muslim adolescents experience complex emotional changes. They need social support and a deeper understanding of Islamic teachings to help them overcome the emotional challenges they face. This research is expected to provide insight into the emotional development of Muslim youth after experiencing parental divorce and the factors that influence it.

References

Azmi, N. (2015). Potensi emosi remaja dan pengembangannya. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 2(1), 36-46.

[BPS] Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik Indonesia 2020. Badan Pusat Statistik Indonesia.

[BPS] Badan Pusat Statistik. (2022). Survei Angkatan Kerja Nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia.

[BPS]. (2022). Perempuan dan Laki-Laki di Indonesia 2020. Badan Pusat Statistik.

Dewi, N. R., & Hendriani, W. (2014). Faktor protektif untuk mencapai resiliensi pada remaja setelah perceraian orang tua. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 3(3), 37-43.

Haryanie, S. W., Filiani, R., & Hanim, W. (2013). Dampak perceraian orang tua terhadap emosi anak (Studi kasus pada dua anak yang memiliki orang tua yang bercerai di SDN Gembong I kab. Tangerang). Insight: Jurnal Bimbingan Konseling, 2(1), 100-106.

Hasanah, U. (2020). Pengaruh perceraian orangtua bagi psikologis anak. Agenda: Jurnal Analisis Gender dan Agama, 2(1), 18-24.

Jannah, M. (2017). Remaja dan tugas-tugas perkembangannya dalam islam. Psikoislamedia: Jurnal Psikologi, 1(1).

Kartiningrum, E. D. (2015). Panduan Penyusunan Studi Literatur. Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Majapahit, Mojokerto, 1–9.

Mone, H. F. (2019). Dampak perceraian orang tua terhadap perkembangan psikososial dan prestasi belajar. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS, 6(2), 155-163.

Nurhidayah, S., Ekasari, A., Muslimah, A. I., Pramintari, R. D., & Hidayanti, A. (2021). Dukungan sosial, strategi koping terhadap resiliensi serta dampaknya pada kesejahteraan psikologis remaja yang orangtuanya bercerai. Paradigma, 18(1), 60-77.

Ramadhani, P. E., & Krisnani, H. (2019). Analisis dampak perceraian orang tua terhadap anak remaja. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 2(1), 109-119.

Untari, I., Putri, K. P. D., & Hafiduddin, M. (2018). Dampak perceraian orang tua terhadap kesehatan psikologis remaja. Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian, 15(2), 106.

Warsiyah, W. (2018). Pembentuk Religiusitas Remaja Muslim (Tinjauan Deskriptif Analitis). Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan, 16(1), 19-40.

Zuriati, E., & Astimar, N. (2020). Peningkatan hasil belajar pada pembelajaran tematik terpadu menggunakan model problem based learning di kelas IV SD (studi literatur). Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(3), 1171-1182.

Published

2024-06-29

Issue

Section

Articles