Kiprah Perempuan di Masa Kesultanan Banjar: Sebagai Aktor Intelektual Hingga Memimpin Rakyat

Authors

  • Noor Hasanah Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
  • Raudatul Jannah Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.18592/muadalah.v10i1.7440

Keywords:

Banjar women, Sultanate of Banjar, Parukunan Book, leading the people

Abstract

Gender discrimination has been around for a long time. Interestingly in Banjar, at the elite level, women are actually entrusted to play an active role in the public sphere. Such as an intellectual actor in the development of Islamic knowledge and as a leader. This role was played by Fatimah, Putri Mayang Sari, Nyai Kumala Sari, and Ratu Zaleha. Everyone has their own role in their era. The writing of this article uses the library method, by applying 4 steps, that are heuristics, verification or source criticism, interpretation, and historiography. The results of the study indicate that historically Banjar women, at the elite level, have had opportunities and open roles to be able to contribute to the public sphere. The implementation of this role relies on clarity of thought, flexibility of knowledge, courage to take risks, and the ability to read situations and understand social conditions. Thus, the role and contribution of women in various fields cannot be denied and underestimated. The role and contribution of Banjar women needs to be disclosed more broadly, because studies related to this matter are still limited.

References

Abdurrahman. “Undang-Undang Sultan Adam 1835 dalam Perspektif Sejarah Hukum.” Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman 12, no. 1 (2013). https://doi.org/10.18592/al-banjari.v12i1.453.

Al-Audah, Abd Rochim. Pemikiran Politik Syekh Al-Banjari (1710-1812): dalam Pembinaan Politik Hukum. Lekkas, 2021.

Antemas, Anggraini. Mutiara Nusantara: Seri Kalimantan Selatan. Mega Sapura, 1986.

Arifin, Syamsul, Nafik Muthohirin, M. Khusnul Khuluq, dan M. Ikhwan. Minoritas dalam Pandangan Syariah dan HAM Narasi Kaum Muda Muslim. Literasi Nusantara, 2020.

Effrata, Effrata. “Jejak Nansarunai dan Tantangan Globalisasi.” JURNAL SOCIOPOLITICO 3, no. 1 (27 Februari 2021): 26–33. https://doi.org/10.54683/sociopolitico.v3i1.38.

Farida, Ida. “Revealing Struggle Value Through Biography of Queen Zaleha (1880-1953).” The Kalimantan Social Studies Journal 1, no. 1 (1 Oktober 2019): 66. https://doi.org/10.20527/kss.v1i1.1365.

Gottchalk, Louis. Understanding of History, Mengerti Sejarah, terj. Nugroho Notosusanto. Jakarta: UI Press, 1983.

Guerreiro, Antonio. “A. Lowenhaupt Tsing, In the Realm of the Diamond Queen. Marginality in an Out-of-the-Way Place.” Homme 37, no. 142 (1997): 160–64.

Hairina, Yulia, dan Mahdia Fadhila. “Strategi Work-Family Balance Pada Perempuan Suku Banjar Yang Memiliki Peran Ganda.” Jurnal Studia Insania 6, no. 2 (27 April 2019): 184–97. https://doi.org/10.18592/jsi.v6i2.2562.

Hamka, Hamka. Sejarah Umat Islam: Pra-Kenabian hingga Islam di Nusantara. Gema Insani, 2020.

Hasanah, Noor, dan Sitti Rahmasari. “Women Leadership in the Archipelago: Reality of Empowerment and Struggle of Learning Rights.” Proceeding of Seminar International Literature Nusantara 2, no. 1 (31 Januari 2020): 98–111. https://doi.org/10.32678/silin.v2i1.4214.

Hasanah, Ulfatun, dan Najahan Musyafak. “Gender and Politics: Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan Politik.” Sawwa: Jurnal Studi Gender 12, no. 3 (31 Oktober 2017): 409–32. https://doi.org/10.21580/sa.v12i3.2080.

Helmiannoor, Helmiannoor, dan Musyarapah Musyarapah. “Eksistensi Dan Dedikasi Ulama Perempuan Terhadap Pendidikan Islam di Nusantara.” SYAMIL: Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education), 1 Desember 2019, 87–99. https://doi.org/10.21093/sy.v7i2.1782.

Jamalie, Zulfa. “Kitab Parukunan (Manuskrip Awal Ulama Perempuan Banjar).” Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Kementerian Agama RI Jakarta 17, no. 2 (Desember 2019): 16.

Kaekaha. “Mengenal Datu’ Kalampaian dan 4 Serangkai Ulama dari Tanah Jawi (Melayu) Inspirasi Nusantara.” KOMPASIANA, 14 Juni 2019. https://www.kompasiana.com/kaekaha.4277/5cfcfbee3d68d530df184aa2/mengenal-datu-kalampaian.

Kamariah, Kamariah, dan Haswinda Harpriyanti. “Attitude of Queen Zaleha the Woman Warrior of South Kalimantan.” ISLLAC : Journal of Intensive Studies on Language, Literature, Art, and Culture 3, no. 2 (19 Desember 2019): 169–81.

Kartodirdjo, Sartono. Sejarah Perlawanan-Perlawanan terhadap Kolonialisme. Pusat Sejarah ABRI, 1973.

Koran Banjar. “Syekh Abdul Wahab Bugis, Ulama asal Bugis yang Bermakam di Tanah Banjar.” koranbanjar.NET (blog), 18 Juli 2020. https://koranbanjar.net/syekh-abdul-wahab-bugis-ulama-asal-bugis-yang-bermakam-di-tanah-banjar/.

Manan, Abdul. Pengadilan Agama: Cagar Budaya Nusantara Memperkuat NKRI. Prenada Media, 2019.

Multazami, Dawam. “Sinergi Raja Alim dan Think Tank-nya: Keraton dan Pembentukan Tradisi Keilmuan Islam Nusantara.” Dialogia: Islamic Studies and Social Journal 13, no. 1 (8 Desember 2016): 31–50. https://doi.org/10.21154/dialogia.v13i1.277.

Mursalin, Mursalin. “Perempuan Banjar: Kajian Awal Tentang Sejarah Gender Abad XVIII – XX.” Yupa: Historical Studies Journal 3, no. 2 (1 Juli 2020): 49–58. https://doi.org/10.30872/yupa.v3i2.165.

Nasution, Rosramadhana. Ketertindasan Perempuan dalam Tradisi Kawin Anom: Subaltern Perempuan Pada Suku Banjar dalam Perspektif Poskolonial. Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016.

Pongsibanne, Lebba Kadorre. Islam dan budaya lokal: Kajian Antropologi Agama, 2017. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/43069.

Saifuddin. “Mutiara yang Terlupakan: Biografi dan Pemikiran Fathimah Binti Abdul Wahab Bugis,” 2016. https://idr.uin-antasari.ac.id/6297/.

———. Ulama Perempuan Ideologi Patriaki dan Penulisan Kitab Kuning (Studi peran Fatimah binti Abdul Wahab Bugis dalam Penulisan kitab Parakunan Melayu). Banjarmasin: Antasari Press, 2013. http://idr.uin-antasari.ac.id/18058/.

Salasiah. Peranan Perempuan Banjar dalam Pendidikan Islam Abad XIX dan XX. Banjarmasin: Antasari Press, 2014. https://idr.uin-antasari.ac.id/5233/.

Sanusi, G. “Empat Serangkai Tanah Jawi yang Disegani Ulama Tanah Suci (1) - jejakrekam.com,” Nopember 2019. https://jejakrekam.com/2019/11/07/empat-serangkai-tanah-jawi-yang-disegani-ulama-tanah-suci-1/.

Sitorus, Ayu S Theresia. “Perempuan Masa Kini Mandiri dan Berkontribusi,” 28 April 2022. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-sidempuan/baca-artikel/15001/PEREMPUAN-MASA-KINI-MANDIRI-DAN-BERKONTRIBUSI.html.

Sjamsuddin, Helius. Antasari. Balai Pustaka, 1982.

Sjamsudin, Helius. Pegustian dan Temenggung: Akar Sosial, Politik, Etnis dan Dinasti Perlawanan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah 1859 - 1906. Yogyakarta: Ombak, 2014.

Suardi, Suardi. “Implikasi Sosial Diskriminasi Gender (Studi Tentang Gender Di Kampung Bungung Katammung Kabupaten Bantaeng).” Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis 1, no. 1 (30 Juli 2016): 40–46.

Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.

Susanto, Nugroho Nur. “Peninggalan Arkeologi dan Tradisi di Daerah Aliran Sungai Barito, Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.” Kindai Etam : Jurnal Penelitian Arkeologi 2, no. 1 (2016). https://doi.org/10.24832/ke.v2i1.8.

Vidiadari, Irene Santika. “Representasi Perempuan dalam Kolom Humor Si Palui di Banjarmasin Post.” Informasi 47, no. 1 (26 Juli 2017): 83–96. https://doi.org/10.21831/informasi.v47i1.14851.

Wafa, Mohammad Ali. “Pemikiran dan Kiprah Syech Muhammad Arsyad Al Banjari dalam Perspektif Komunikasi Agama.” Mutakallimin: Jurnal Ilmu Komunikasi 1, no. 1 (2018). http://dx.doi.org/10.31602/jm.v1i1.2052.

Wilson, Wilson. “Relasi Islam-Dayak Di Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah.” Jurnal Pendidikan Tambusai 5, no. 3 (2021): 11105–22.

Yuel, Yuel. “Konstruksi Sosial Remaja Di Tamiang Layang Pada Esoterisme Religio Magis Putri Mayang Sari.” Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) 2, no. 2 (23 Desember 2020): 136–50. https://doi.org/10.37364/jireh.v2i2.51.

Zamzam, Zafry. Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari: Sebagai Ulama Juru Da’wah dalam Sejarah Penyiaran Islam di Kalimantan Abad 13 H/18 M dan Pengaruhnya di Asia Tenggara. Banjarmasin: Antasari Press, 2018.

Zen, M. Irsyad. Biografi dan Pemikiran Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari: Matahari Islam Kalimantan. Pusat Pengkajian Islam Kalimantan, IAIN Antasari, 2005.

Zulfa, Jamalie. Pedagang dan Gerakan Perlawanan terhadap Kolonial Belanda Pada Masa Perang Banjar (1859-1905). Kepel Press, 2017. http://idr.uin-antasari.ac.id/13938/.

Downloads

Published

2022-06-30

How to Cite

Hasanah, N., & Jannah, R. (2022). Kiprah Perempuan di Masa Kesultanan Banjar: Sebagai Aktor Intelektual Hingga Memimpin Rakyat. Muadalah, 10(1), 1–11. https://doi.org/10.18592/muadalah.v10i1.7440

Issue

Section

Articles