Studi Manajemen Kelembagaan Amil Zakat di Kalimantan Selatan

Abstract

This research is to identify the management of institution and zakat funds, which is started with program planning activity, the form and system of institution management, socialization (effort) and institutional development, and institutional supervision on six zakat management organization (OPZ) in South Kalimantan area that consist of four BAZNAZ, namely BAZNAS Banjarmasin, BAZNAS Banjar baru, Baznas Tanah Laut & Baznas Barito Kuala coupled with two amil zakat institution (LAZ), namely LAZ Zakat House Banjarmasin and LAZ Dhuafa Tersenyum. The research method employed is descriptive analysis which applies observation, interviews, and documentation techniques in collecting the data. The result of the research and the data analysis indicate that the management of zakat in South Kalimantan especially those performed by BAZ in Regency and city area have not yet been implemented optimally since the management principles (POAC) have not been fully applicable. From six zakat management organizations (OPZ) only two organizations indicate that these principles can be implemented well.Key words: BAZNAS, LAZ, management, zakatPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengelolaan lembaga dan dana zakat, mulai dari kegiatan perencanaan program, bentuk dan sistem pengorganisasian lembaga, upaya sosialisasi dan pengembangan kelembagaan, serta bentuk pengawasan lembaga pada enam organisasi pengelola zakat (OPZ) di wilayah Kalimantan Selatan, terdiri dari empat BAZNAS, yakni BAZNAS Kota Banjarmasin, BAZNAS Kota Banjarbaru, BAZNAS Kabupaten Tanah Laut dan BAZNAS Kabupaten Barito Kuala, ditambah dengan dua Lembaga Amil Zakat (LAZ), yakni LAZ Rumah Zakat Cabang Banjarmasin dan LAZ Dhuafa Tersenyum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analisis, dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai metode pengumpulan data. Berdasarkan temuan hasil penelitian dan analisis data dapat dinyatakan bahwa kegiatan pengelolaan zakat di Kalimantan Selatan terutama yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Kabupaten dan Kota belum maksimal dilaksanakan karena prinsip-prinsip manajemen (POAC) belum sepenuhnya dapat diterapkan. Hanya dua organisasi pengelola zakat dari enam OPZ yang diteliti menunjukkan bahwa prinsip-prinsip dimaksud dapat dijalankan dengan baik.Kata kunci: OPZ, BAZNAS, LAZ, manajemen, zakat.