Critical Analysis of the Khiyar Option in IMBT Contracts for Heavy Equipment Leasing in Infrastructure Projects

Authors

  • Tri Chamauliddah Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno
  • Miti Yarmunida Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno
  • Nenan Julir Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno

DOI:

https://doi.org/10.18592/taradhi.v16i1.16055

Keywords:

Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik, Khiyar Option, Rent, Heavy Equipment

Abstract

The Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik (IMBT) contract is a Sharia-compliant financial instrument that enables lessees to acquire ownership of leased assets at the end of the lease period, as stipulated in DSN-MUI Fatwa No. 27/DSN-MUI/III/2002. However, in practice, assets such as heavy equipment intended to be owned at the end of the contract are often no longer viable due to age or wear and tear. This article examines the option of adding a khiyar (choice) for lessees to lease new equipment at the end of the contract, considering aspects of maslahah (public benefit) and subsidies derived from the previous IMBT agreement. Using a normative-juridical approach and fiqh analysis, the article assesses the compatibility of this option within the framework of Islamic law. Although not explicitly mentioned in hadith, Sharia principles support the development of this concept in a contemporary context. The findings indicate that the khiyar option for leasing new equipment has the potential to increase customer satisfaction, reduce loss risks, and strengthen the relationship between banks and clients. For Islamic financial institutions, this strategy can enhance competitiveness and service transparency. The study emphasizes the importance of enhancing flexibility in IMBT contracts to offer more sustainable solutions, particularly in supporting future Sharia-based infrastructure projects.   Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik (IMBT) merupakan instrumen keuangan syariah yang memungkinkan penyewa memiliki barang sewaan setelah masa sewa berakhir, sebagaimana diatur dalam Fatwa DSN-MUI No. 27/DSN-MUI/III/2002. Namun, dalam praktiknya, aset seperti alat berat yang akan dimiliki di akhir akad sering kali sudah tidak layak guna karena usia atau keausan. Artikel ini mengkaji opsi penambahan khiyar untuk menyewa alat baru pada akhir masa akad, dengan mempertimbangkan aspek maslahah dan subsidi dari akad sebelumnya. Dengan pendekatan yuridis-normatif dan analisis fiqih, artikel ini menilai kesesuaian opsi tersebut dalam kerangka hukum Islam. Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit dalam hadith, prinsip-prinsip syariah mendukung pengembangan opsi ini dalam konteks kontemporer. Hasil kajian menunjukkan bahwa opsi khiyar sewa baru berpotensi meningkatkan kepuasan nasabah, mengurangi risiko kerugian, serta memperkuat hubungan antara bank dan nasabah. Bagi lembaga keuangan syariah, strategi ini dapat meningkatkan daya saing dan transparansi layanan. Penelitian ini menegaskan pentingnya penguatan fleksibilitas dalam akad IMBT guna menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan, terutama dalam mendukung proyek-proyek infrastruktur berbasis syariah di masa mendatang.

References

Al-Kasani, Ahmad. 2000. Bada’i al-Sana’i fi Tartib al-Shara’i. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.

Al-Qur'an Kementerian Agama RI. 2015. Alquran dan Terjemahannya. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran.

Alali, Hussain, and Ayman E. Haddad. "GCC Banking Companies Risk Management Practices and its Impact on Their Financial Performance." 0 (0). doi: https://doi.org/10.1177/0972150923119771.

Alwi, Aulia 2022. "Penggunaan Hak Khiyar Pada Akad Murabahah Ditinjau Dari Fatwa DSN-MUI." Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan 11 (4):377-383.

Aminah, Aminah 2017. "Maqāṣid Asy-Syarī ‘Ah Pengertian Dan Penerapan Dalam Ekonomi Islam." Fitrah: Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman 3 (1):167-184.

Andiko, Toha, Suansar Khatib, and Romi Adetio Setiawan. 2018. Maqashid Syariah dalam Ekonomi Islam. Yogyakarta: Samudra Biru.

Arwan, Firdaus. 2019. "Ijarah Muntahiyah Bittamlik Sebagai Konstruksi Perjanjian Sewa Beli." Millah: Journal of Religious Studies 19 (1):23-50. doi: https://doi.org/10.20885/millah.vol19.iss1.art2.

Az-Zuhaili, Wahbah. 2011. Fiqh Islam Wa Adillatuhu. Jakarta: Gema Insani Press.

Dzubyan, Daffa, Erina Azzahra, and Melani Puspitasari. 2019. "Analisis Akad Ijarah Muntahiya Bittamlik (Imbt) Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif Di Indonesia." Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah 3 (2):181-196. doi: https://doi.org/10.29313/amwaluna.v3i2.4304.

Iffah, Nurul, and Rusni Hassan. 2019. "Why Islamic Banks Are Reluctant to Offer Musharakah Mutanaqisah for Home Financing: The Case of Maybank Islamic and Affin Islamic Bank." Turkish Journal of Islamic Economics 6 (1):51-66. doi: 10.26414/A044.

Julaika, Tika, and Suyatno. 2024. "Akselerasi Peningkatan Investasi antara Pemerintah dengan Badan Usaha Memacu Pertumbuhan Ekonomi " Jurnal Intelek dan Cendikiawan Nusantara 1 (2):1971-1977.

Kamali, Mohammad Hashim. 2002. Islamic commercial law: an analysis of futures and options: Islamic texts society.

Lesmana, Pratiwi, and Endang Mulyani. 2013. "Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dalam Menyewa Alat Berat Pada Pekerjaan Jalan Dengan Metode Proses Hirarki Analitik (PHA)." Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura 2 (2).

Mubarok, Jaih, and Hasanuddin. 2017a. Fikih Mu’amalah Maliyah: Akad Ijarah dan Ju’alah. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Mubarok, Jaih, and Hasanuddin. 2017b. Fikih Mu’amalah Maliyah: Prinsip-prinsip Perjanjian. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Polindi, Miko 2016. "Implementasi Ijarah Dan Ijarah Muntahia Bit-Tamlik (Imbt) Dalam Perbankan Syariah Di Indonesia." Al-Intaj: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah 2.

Qorib, Ahmad, and Isnaini Harahap. 2016. "Penerapan maslahah mursalah dalam ekonomi islam." Journal Analytica Islamica 5 (1):55-80.

Ramli, Hasbi. 2005. Teori Dasar Akuntansi Syariah. Jakarta: Renaisan.

Ridwan, Murtadho. 2018. "Fleksibelitas Hukum Ekonomi Syariah." Tawazun: Journal of Sharia Economic Law 1 (2):161-173. doi: http://dx.doi.org/10.21043/tawazun.v1i2.5079.

Setiawan, Romi Adetio. 2023a. "Avoidance of Riba-Based Loans and Enhancement of Quality of Life: An Indonesian Context Analysis." Religions 14 (11):1376.

Setiawan, Romi Adetio. 2023b. The Future of Islamic Banking and Finance in Indonesia: Performance, Risk and Regulation. London: Routledge.

Setyowati, Endah. 2024. "Penerapan Model Financial Engineering dengan Cost Benefit Analysis untuk Pengelolaan Investasi Rutin Aset Bergerak di PT XYZ " El-Mal: Jurnal Kajian Ekonomi & Bisnis Islam 5 (8):3932. doi: https://doi.org/10.47467/elmal.v5i8.4144.

Shahih Al-Bukhari. 2020a. Hadits Shahih Al-Bukhari No. 1966 - Kitab Jual beli, Kapan Batas Waktu Khiyar. Hadith Indonesia.

Shahih Al-Bukhari. 2020b. Hadits Shahih Al-Bukhari No. 2109 - Kitab Al-Ijarah (Sewa Menyewa Dan Jasa), Dosa Bagi Orang Yang Menahan Bayaran Buruh. Hadith Indonesia.

Siregar, Tetty Handayani, Nurhayati Nurhayati, and Tuti Anggraini. 2025. "Tantangan Ekonomi Syariah Dalam Menghadapi Masa Depan Di Era Globalisasi." Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi dan Akuntansi 5 (1):282-294. doi: https://doi.org/10.55606/jurimea.v5i1.893.

Sunan Ibnu Majah. 2020. Hadits Sunan Ibnu Majah No. 2434 - Kitab Hukum-hukum, Balasan Bagi Penyewa. Hadith Indonesia.

Syamhudi, Kholid. 2012. "Hukum Sewa Beli atau IMBT (al-Iijaar al-Muntahi Bit Tamlik)." https://almanhaj.or.id/3877-hukum-sewa-beli-atau-imbt-al-iijaar-al-muntahi-bit-tamlik.html.

Tamala, Evi. 2010. "Konsep dan aplikasi akad hibah dan jual beli pada Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT): studi komparatif PT. Bank Muamalat Syariah Indonesia dan Bank DKI Syariah Wahid Hasyim." Bachelor Thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Downloads

Published

2025-06-10