An In-Depth Examination of Judicial Interpretations of 'Radd' in Spousal Inheritance within the Religious Courts of Sampang and Tanjung

Authors

  • Wahidah Heryadi Universitas Islam Negeri Antasari, Banjarmasin
  • Farihatni Mulyati Universitas Islam Negeri Antasari, Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.18592/sjhp.v24i1.12889

Abstract

Penetapan dan Putusan Pengadilan Agama Sampang dan Tanjung, merupakan dua sampel produk hukum yang mengadopsi teori Utsman dalam penyelesaiaan kasus radd. Yaitu sisa lebih harta warisan diberikan terhadap suami/istri pewaris yang selama ini tertolak oleh faraidh. Dua fakta hukumnya; anak perempuan menghijab saudara, dan radd diberikan kepada ahli waris sababiyah, tampaknya sudah jauh bergeser dari pendapat kelompok mayoritas. Atas dasar ini, tujuan penelitian yang diselaraskan dengan dua rumusan masalah, difokuskan untuk mengetahui bagaimana pertimbangan dan amar putusan, serta alasan hakim di dua Pengadilan Agama terkait suami/istri dalam kasus kewarisan radd.? Metode penelitian hukum normatif ini, menjadikan dua produk hukum tersebut sebagai bahan hukum primernya, yang dikumpulkan, diolah, dan dianalisis melalui survei kepustakaan dan studi literatur. Respon sejumlah pihak terkait, diperoleh melalui “open ended question” untuk melihat korelasinya. Temuan penelitian menunjukkan, bahwa pada kasus kewarisan di PA. Sampang; Istri mendapat tambahan sisa lebih harta, dengan menjadikan 19 sebagai ashal masalah baru (Pasal 193 KHI). Sedang pada Putusan di PA. Tanjung, radd diberikan kepada suami, yaitu 1/6 saham yang seharusnya dibagi secara proporsional dengan ibu pewaris. Namun karena ada kesalahan teknis dalam metode perhitungannya, radd tidak dibagi secara berimbang sebagaimana gagasan Utsman. Kenyataan ini menunjukkan, bahwa pola pembagian berimbang dalam upaya penyelesaian kasus radd, perlu memperhatikan metode pemecahan kasus sebagaimana faraidh. Simpulan tulisan ini, sekaligus membedakan dengan beberapa temuan hasil penelitian terdahulu yang hanya melihat permasalahan radd berdasarkan konsep faraidh, atau Kompilasi Hukum Islam (KHI) saja.The Determination and Decision of the Sampang and Tanjung Religious Courts are two samples of legal products that adopt Uthman's theory in resolving radd cases. That is, the remaining inheritance is given to the husband/wife of the heir who has been rejected by faraidh. The two legal facts; daughters veil brothers, and radd is given to sababiyah heirs, seem to have shifted considerably from the opinion of the majority group. On this basis, the research objectives, which are aligned with the two problem formulations, are focused on finding out how the considerations and rulings, as well as the reasons for judges in the two Religious Courts related to husband/wife in radd inheritance cases? This normative legal research method makes the two legal products as primary legal materials, which are collected, processed, and analyzed through literature surveys and literature studies. The responses of a number of related parties were obtained through an "open ended question" to see the correlation. The research findings show that in the case of inheritance in PA. Sampang; The wife gets additional remaining assets, by making 19 as a new problem (Article 193 KHI). While in the decision in PA. Tanjung, radd is given to the husband, namely 1/6 share which should be divided proportionally with the mother of the heir. However, due to a technical error in the calculation method, the radd was not divided equally as Uthman's idea. This fact shows that the pattern of balanced distribution in an effort to resolve radd cases, needs to pay attention to the method of solving cases as faraidh. The conclusion of this paper also distinguishes it from the findings of previous studies that only looked at radd issues based on the concept of faraidh, or the Compilation of Islamic Law (KHI).

References

Abdul Hamid, Muhammad Muhyiddin. Ahkam al-Mawârîts fi al-Syariat al-Islâmiyyah ‘Ala Madzâhib al-Aimmah al-Arba’ah. Dar al-Kitab al-‘Araby.

Abdullah, dan M. Zaid (2022) wawacara pribadi di Banjarmasin, 15 Juni dan 7 April.

Al Bikaz, Abdul Qadir Mahmud. (2009) Al-Ahkâm al-Syar’iyyah fi al-Ahwâl al-Syakhshiyyah. Dar al-Salam Li al-Thaba’ah wa al-Nasyr wa al-Tauzi’ wa al-Tarjamah.

Al Kaff, Hasan bin Ahmad bin Muhammad. (2013) Al-Taqrîrat al-Sadîdah fi al-Masâil al- Mufîdah, Qism al-Buyu’ wa al-Farâidh. Riyadh: Dar al Mîrâts al-Nabawy.

Al Maky, Hasan Muhammad al Musyath. Tuhfat al-Saniyahi Ahwal al-Warîtsah al- Arba’iniyyah, Terj. Muhammad Syukry Unus al Banjary. Is’af al-Khâidh fi ‘Ilmi al Farâidh. Martapura Kalimantan Selatan: Al Ma’had al-Islamy Dar al-Salam.

Al Musawy, al-Sayyid Muhsin bin Ali. Al-Nafhat al-Hasaniyyah ‘Ala al-Tukhfat al- Saniyyah fi ‘Ilmi al-Farâidh. Indonesia: Al-Haramain Jaya.

Al Shiddieqy, Tengku Muhammad Hasbi. (2010) Fiqh Mawaris Hukum Pembagian Warisan Menurut Syariat Islam. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.

Al Tarimy, Muhammad bin Salim bin Hafizh bin Abdillah bin al Syaikh Abi Bakr ibn Salim al ‘Alawy al Husainy. Takmilah Zubdat al-Hadîts fi Fiqh al-Mawârîts. Indonesia: Al-Haramain Jaya.

Ash Shabuny, Muhammad Ali. (2010) Al-Mawârîts fi al-Syarîat’ al-Islâmiyyah fi-Dhaui al- Kitâb wa al-Sunnah, Dar al-Kutub al Islamiyyah.

Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Puslitbang Kehidupan Keagamaan. (2010) Pelaksanaan Hukum Waris di Kalangan Umat Islam Indonesia, Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.

Bachtiar, Maryati. ‘Hukum Waris Islam Dipandang Dari Perspektif Hukum Berkeadilan Gender’, Ilmu Hukum: 3 (1).

Budiono, Eko, Oyo Sunaryo Mukhlas, Mustofa Mustofa, Ending Solehudin, dan Ahmad Hasan Ridwan. “Analyzing the Legal Framework of Substitute Heirs in Islamic Inheritance Cases: DKI Jakarta High Religious Courts Perspective.” Syariah: Jurnal Hukum Dan Pemikiran 23, no. 2 (2023): 281–99. https://doi.org/10.18592/sjhp.v23i2.12545.

Dewi, Agustina Kumala. “‘Ahli Waris Penerima Radd Dalam Perspektif Fiqih Mawaris (Farâidh) dan Kompilasi Hukum Islam.’” Bilancia 10, no. 2 (2016): 172–216.

Ghozali, Fathur Rahman, (2022), wawancara pribadi di Banjarmasin, 12 Agustus.

Hakim, M. Lutfi. (2016) ‘Keadilan Kewarisan Islam Terhadap Bagian Waris 2:1 Antara laki-laki dengan Perempuan Perspektif Filsafat Hukum Islam’, Al-Maslahah Ilmu Syariah, IAIN Pontianak, hlm. 1-18.

Huda, Miftahul, Niswatul Hidayati, dan Khairil Umami. “Fiqh And Custom Negotiation In Inheritance Dispute Tradition At Mataraman Society, East Java.” AL-IHKAM: Jurnal Hukum & Pranata Sosial 15, no. 2 (29 Desember 2020): 224–50. https://doi.org/10.19105/al-lhkam.v15i2.3787.

Ja’far, A. Kumedi. (2020) Hukum Keluarga Islam di Indonesia. Bandar Lampung: Arjasa Pratama.

Jakfar, Tarmizi M., Boihaqi bin Adnan, dan M. Andreansyah Sitorus. “The Main Prayer Place for Women According to Hadith: Method Analysis al-Jam’u Wa al-Tawfiq with Islamic Family Law Approach.” Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam 8, no. 1 (31 Januari 2024): 172–95. https://doi.org/10.22373/sjhk.v8i1.13974.

Komalasari, Shanty (2022), wawancara pribadi di Banjarmasin, 11 Oktober.

Komite Fakultas Syariah Universitas al Azhar Mesir. (2000-2001). Ahkâm al-Mawârîts fi al-Fiqh al- Islamy. Mesir, Maktabah al Risalah al Dauliyah. terj. Addys Aldizar dan Fathurrahman. Jakarta: (CV. Kuwais Media Kreasindo) Senayan Abadi Publishing.

Kumala D.S, Agustina. (2016) ‘Ahli Waris Penerima Radd Dalam Perspektif Fiqih Mawaris (Farâidh) dan Kompilasi Hukum Islam’, Bilancia 10 (2), hlm. 172-216.

M. Firdaus. (2015) ‘Pembaharuan Hukum Waris Islam di Era Kontemporer’, Istinbath: Jurnal Hukum Islam IAIN Mataram.

Mezak, Meray Hendrik Mezak. (2006) ‘Jenis, Metode dan Pendekatan Dalam Penelitian Hukum’, Law Review: Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, V (3), hlm. 85-97.

Muhdhor, Ahmad Zuhdi. (2012) ‘Perkembangan Metodologi Penelitian Hukum’, Jurnal Hukum dan Peradilan’, 1 (2), hlm. 189-206.

Muhtarom, Ali, dan Yuli Sutoto Nugroho. “Grants as a Model of Inheritance Prospective Distribution in the Coastal Santri Community.” Al-Ahkam 32, no. 2 (30 Oktober 2022): 169–88. https://doi.org/10.21580/ahkam.2022.32.2.12557.

Murlisa, Lia. (2015) ‘Ahli Waris Penerima Radd Menurut Kompilasi Hukum Islam dan Relevansinya dengan Sosial Kemasyarakatan’, Futura, 14 (2), hlm. 281-297.

Musa, Muh. Yusuf, Al-Tirkah wa al-Mîrats fi Al-Islam. Dar al Ma’rifah.

Nurhayati, Yati. (2021) ‘Metodologi Normatif dan Empiris dalam Perspetif Ilmu Hukum’, Jurnal Penegakan Hukum Indonesia (JPHI), 2 (Issue 1).

Nurlaelawati, Euis. (2012) ‘Menuju Kesetaraan Dalam Aturan Kewarisan Islam Indonesia: Kedudukan Anak Perempuan Versus Saudara Kandung’, Indo-Islamika 2, (1), hlm. 75-89.

Purnanisa, Martina, (2022), wawancara pribadi di Banjarbaru, 27 Mei.

Putri, Liza Diniarizky, Catur Nugroho, Abdul Malik, dan M. Nastain. “Developing Ecological Piety in Pesantren: The Kyai’s Cognition and the Practice of Living Fiqh al-Bī’ah in Banten.” Ijtihad : Jurnal Wacana Hukum Islam Dan Kemanusiaan 23, no. 2 (2023): 235–59. https://doi.org/10.18326/ijtihad.v23i2.235-259.

Rajafi, Ahmad. “Kewarisan Produktif (Meramu Makna Adil Melalui Waris Produktif).” Al-Risalah: Forum Kajian Hukum Dan Sosial Kemasyarakatan 16, no. 02 (2016): 303–14. https://doi.org/10.30631/alrisalah.v16i02.313.

Ratnawaty, Latifah. (2018) ‘Pelaksanaan Konsep al Radd dalam Pembagian Waris Berdasarkan Hukum Waris Islam’, Yustisi, 5 (1), hlm. 57-69.

Reskiani, Anugrah, Dian Furqani Tenrilawa, Aminuddin Aminuddin, dan Rahman Subha. “Reform Methods of Islamic Inheritance Law in Indonesia in Jurisprudence.” JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah) 21, no. 1 (9 Juni 2022): 39–51. https://doi.org/10.31958/juris.v21i1.5564.

Rizani, Akhmad Kamil. “Musyawarah Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Waris Beda Agama: Avidence Based Solution From Indonesia.” El-Mashlahah 10, no. 2 (30 Desember 2020): 52–64. https://doi.org/10.23971/maslahah.v10i2.2063.

Sahli Ali, Muhammad, (2022) wawancara pribadi di Marabahan, 26 Agustus.

Salihima, Syamsulbahri. (2015) Perkembangan Pemikiran Pembagian Warisan dalam Hukum Islam dan Implementasinya pada Pengadilan Agama. Jakarta: Prenadamedia Group.

Sayyid Sâbiq. (2012) Fiqh al Sunnah, jilid 3. Beirut: al-Maktabah al ‘Ashriyyah.

Salmudin, Salmudin-, Firman Muntaqo, dan KN Sopyan Hasan. “Tunggu Tubang as a Method for Peaceful Inheritance Distribution of Semende Indigenous Peoples/Tunggu Tubang Sebagai Metode Pembagian Harta Waris secara Damai Masyarakat Adat Semende.” De Jure: Jurnal Hukum dan Syar’iah 13, no. 1 (28 Juli 2021). https://doi.org/10.18860/j-fsh.v13i1.11028.

Samad, Sri Astuti A. “Kajian Hukum Keluarga Islam Dalam Perspektif Sosiologis Di Indonesia.” El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga 4, no. 1 (23 Juni 2021): 138–52. https://doi.org/10.22373/ujhk.v4i1.9899.

Sarmadi, Akhmad Sukris. “Ahli Waris Pengganti Pasal 185 KHI Dalam Perspektif Maqasid Al-Syari’ah.” Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam 7, no. 1 (2013): 65–76. https://doi.org/10.24090/mnh.v7i1.577.

Shabuny, Muhammad Ali Ash. Al-Mawârîts fi al-Syarîat’ al-Islâmiyyah fi-Dhaui al- Kitâb wa al-Sunnah. Dar al-Kutub al Islamiyyah, 2010.

Shiddieqy, Tengku Muhammad Hasbi Al. Fiqh Mawaris Hukum Pembagian Warisan Menurut Syariat Islam. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2010.

St. Zubaidah, (2022), wawancara peribadi di Pelaihari, 6 Juni.

Subhan, (2022), wawancara pribadi di Amuntai, 17 Mei.

Suhairi. (2012) ‘Perdamaian dan Pembagian Harta Warisan (Kritik atas Konsep Qat’iy dalam Hukum Kewarisan Islam’, Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam 6, (1), hlm. 157-165.

Sugiyono. (2017) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta.

Suma, Muhammad Amin. (2013) Keadilan Hukum Waris Islam Dalam Pendekatan Teks dan Konteks. Jakarta: PT. Rajawali Pers.

Sumiati, (2022), wawancara pribadi di Banjarmasin, 7 dan 8 Oktober

Umar, Nasaruddin. (2014) Ketika Fikih Membela Perempuan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kompas Gramedia.

Unus al Banjary, Muhammad Syukri, Is’af al-Khâidh fi ‘Ilmi al-Farâidh, terj. Al Nafhat al-Hasaniyyah ‘ala al-Tukhfat al-Saniyyah fi ‘Ilmi al- Farâidh. Dar al- Syakirin.

Wafi, Akhmad, Almejiem Aditya Wijaya, Muhammad Noor Ridani, Budi Rahmat Hakim, dan Muhammad Haris. “Reaktualisasi Persyaratan Perempuan Menjadi Saksi Perkara Perdata Dalam Fikih Klasik Dan Korelasinya Pada Hukum Modern.” JOURNAL OF ISLAMIC AND LAW STUDIES 7, no. 2 (27 November 2023): 186–206. https://doi.org/10.18592/jils.v7i2.11550.

Wahidah. (2014) Buku Ajar Fikh Waris. Banjarmasin: IAIN Antasari Press.

Yusron, Muhammad. “Penalaran Rasional dan Maslahah: Ijtihad Umar ibn al-Khattab pada Kasus-Kasus Kewarisan Islam.” Journal of Islamic Law 2, no. 2 (5 Agustus 2021): 197–223. https://doi.org/10.24260/jil.v2i2.327.

Zaini, Zulfi Diane. (2011) ‘Implementasi Pendekatan Yuridis Normatif dan Pendekatan Normatif Sosiologis Dalam Penelitian Ilmu Hukum’, Jurnal Pranata Hukum, 6 (2), hlm. 117-132.

Zuhroh, Diana. “Konsep Ahli Waris dan Ahli Waris Pengganti: Studi Putusan Hakim Pengadilan Agama.” Al-Ahkam 27, no. 1 (30 April 2017): 43–58. https://doi.org/10.21580/ahkam.2017.27.1.1051.

Downloads

Published

2024-05-30

Issue

Section

Articles