Eksistensi Awik-Awik Sebagai Legalitas Pernikahan Dini di Pulau Lombok

Authors

  • Muhammad Yuslih Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.18592/muadalah.v11i2.11000

Keywords:

Child, Women

Abstract

The value of local wisdom in the Sasak community on the island of Lombok has shifted away from the awik-awik tradition. This shift is believed to have contributed to the high rate of early marriage. The researcher aims to investigate whether the awik-awik tradition is the cause of early marriage practices, using Anthony Giddens' theory of legal awareness and structuration as a framework. This qualitative research employs interview and documentation methods to gather data. The study's findings suggest that the awareness of the law of 'awik-awik' among the Sasak people, particularly minors, is very low. This is supported by the number of young people who intentionally violate 'awik-awik' by getting married without their parents' permission or blessing. Furthermore, there is a close relationship between the perpetrators of early marriage (agents) and the structure of this violation of 'awik-awik'. Agents are under the authority of community and religious leaders, such as the dusun head, RT, and penghulu. If someone violates the awik-awik, these leaders are the first to take action. Violating the awik-awik is considered a disgrace, especially for minors, who may be forced into marriage as a result. It is important to note that minors who violate the awik-awik have no choice but to marry, as this is a legitimate sanction according to the awik-awik.

References

Almahisa, Y. S., & Agustian, A. (2021). Pernikahan Dini Dalam Perspektif Undang-Undang Perkawinan Dan Kompilasi Hukum Islam. Jurnal Rechten: Riset Hukum dan Hak Asasi Manusia, 3(1), 27–36.

Ayunda, N., & Anna, Z. (2015). Evaluasi Awik-Awik Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Pantai Lombok Timur. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 5(1), 47–57.

Giddens, A. (1979). Central Problems in Social Theory: Action, Structure, and Contradiction in Social Analysis (Vol. 241). Univ of California Press.

Giddens, A. (2010). Teori Strukturasi: Dasar-dasar Pembentukan Struktur Sosial Masyarakat. Pustaka Pelajar.

Hamidiyanti, B. Y. F., Faiqah, S., Sulanty, A., & Ristrini, R. (2018). Intervensi Tokoh Agama dan Tokoh Adat Pada Tradisi Menikah Suku Sasak dalam Rangka Menurunkan Kejadian Pernikahan Usia Dini di Kabupaten Lombok Barat Provinsi NTB. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 21(3), 152–162.

Hardianti, R., & Nurwati, N. (2020). Faktor Penyebab Terjadinya Pernikahan Dini Pada Perempuan. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 3(2), 111–120.

Hasibuan, Z. (2016). Kesadaran Hukum dan Ketaatan Hukum Masyarakat Dewasa Ini. Jurnal Justitia: jurnal Ilmu Hukum Dan Humaniora, 1(01).

Hastuti, P., & Aini, F. N. (2016). Gambaran Terjadinya Pernikahan Dini Akibat Pergaulan Bebas. Jurnal Riset Kesehatan, 5(1), 11–13.

Ilahi, A. H. A. (2021). The Evaluation of Early Marriage Law Renewal in Indonesia. Unnes Law Journal, 7(1), 129–152.

Irrubai, M. L. (2019). Implementasi Nilai-nilai Kearifan Lokal Awik-awik Desa Sesaat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. SOSIO DIDAKTIKA, 6(2), 96–109.

Irwan, I., Kholidi, A. K., Faizun, A., Wahyudi, T., & Noviana, T. (2023). Pengabdian Pada Masyarakat Penyuluhan Pencegahan Perkawinan Usia Dini di Desa Beber Lombok Tengah NTB. J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2(9), 6039–6044.

Ismail, S. (2018). Ketika 171 Bergolak (Studi Kasus Kerukunan Umat Beragama di Mataram). Al-Qalam, 11(2), 99–116.

Jannah, U. S. F. (2012). Pernikahan Dini dan Implikasinya Terhadap Kehidupan Keluarga Pada Masyarakat Madura (Perspektif Hukum dan Gender). Egalita.

Julijanto, M. (2015). Dampak Pernikahan Dini dan Problematika Hukumnya. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 25(1), 62–72.

Khaerani, S. N. (2019). Faktor Ekonomi Dalam Pernikahan Dini Pada Masyarakat Sasak Lombok. Qawwam, 13(1), 1–13.

Martediyana, P. (2021). Pernikahan Usia Dini di Lombok dan Kebijakan Pemerintah Setempat. Radar Lombok. https://radarlombok.co.id/pernikahan-usia-dini-di-lombok-dan-kebijakan-pemerintah-setempat.html

Mulyani, B., & Maksum, H. (2021). Pembangunan Kesadaran Hukum Masyarakat Melalui Desa Sadar Hukum di Kabupaten Lembok Timur. Juridica, 2(2), 105.

Muntamah, A. L., Latifiani, D., & Arifin, R. (2019). Pernikahan Dini di Indonesia: Faktor dan Peran Pemerintah (Perspektif Penegakan dan Perlindungan Hukum Bagi Anak). Widya Yuridika: Jurnal Hukum, 2(1), 1–12.

Ningsih, D. P., & Rahmadi, D. S. (2020). Dampak Pernikahan Dini di Desa Keruak Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6(2).

Pujosewoyo, K. (1983). Pedoman Pelajaran Tata Hukum Indonesia. Universitas Indonesia.

Rahiem, M. D. (2021). COVID-19 and The Surge of Child Marriages: A Phenomenon in Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Child Abuse & Neglect, 118, 105168.

Rana, M., Arifin, T., & Kurniawan, C. S. (2022). When Religion and Culture Meet Economy: Socio-Legal Factors for the Early Marriages of Muslim Families in Cirebon. Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 15(1), 82–100.

Rochayati, N., Lelisari, L., Ibrahim, I., Utami, L. S., & Arif, A. (2022). Socialization of the Impact of Early Marriage in Kediri Village. JCES (Journal of Character Education Society), 5(1), 171–176.

Rohmaniyah, I. (2017). Konstruksi Seksualitas dan Relasi Kuasa Dalam Praktik Diskursif Pernikahan Dini. Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam, 16(1), 33–52.

Rosana, E. (2014). Kepatuhan Hukum Sebagai Wujud Kesadaran Hukum Masyarakat. Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam, 10(1), 61–84.

Sanisah, S., Sarilah, S., & Edi, E. (2022). Menekan Angka Pernikahan Dini Melalui Awiq-awiq Dise. JCES (Journal of Character Education Society), 5(1), 81–95.

Shufiyah, F. (2018). Pernikahan Dini Menurut Hadis dan Dampaknya. Jurnal Living Hadis, 3(1), 47–70.

Sudiarta, I. W. (2021). Konsep Tri Hita Karana Dalam Pelaksanaan Pariwisata Budaya Hindu. Cultoure: Jurnal Ilmiah Pariwisata Budaya Hindu, 2(1), 12–23.

Sunarto, Q. C., Isroqunnajah, I., & Hakim, M. A. (2023). Wali Hakim Alasan Pandemi Perspektif Kesadaran Hukum. LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran dan Kebudayaan, 17(1), 33–51.

Suprapto, S. (2015). Religious Leaders And Peace Building: The Role of Tuan Guru and Pedanda in Conflict Resolution in Lombok–Indonesia. Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies, 53(1), 225–250.

Supriadi, S. (2017). Teori Strukturasi Antoni Giddens. Jurnal Spektrum Komunikasi, 5(1).

Susilo, S., Istiawati, N. F., Aliman, M., & Alghani, M. Z. (2021). Investigation of early marriage: A phenomenology study in the Society of Bawean Island, Indonesia. Journal of Population and Social Studies [JPSS], 29, 544–562.

Uddin, M. E. (2015). Family Socio-Cultural Values Affecting Early Marriage between Muslim and Santal Communities in Rural Bangladesh. International Journal of Sociology and Social Policy, 35(3/4), 141–164.

Yudho, W., & Tjandrasari, H. (2017). Efektivitas Hukum Dalam Masyarakat. Jurnal Hukum & Pembangunan, 17(1), 57–63.

Downloads

Published

2023-12-31

How to Cite

Yuslih, M. (2023). Eksistensi Awik-Awik Sebagai Legalitas Pernikahan Dini di Pulau Lombok. Muadalah, 11(2), 135–146. https://doi.org/10.18592/muadalah.v11i2.11000

Issue

Section

Articles