DINAMIKA KURIKULUM PONDOK PESANTREN (Studi Tiga Pondok Pesantren Tertua di Kalimantan Selatan)
DOI:
https://doi.org/10.18592/khazanah.v3i2.3164Keywords:
Dinamika kurikulum, kurikulum pondok, Pesantren Rakha, Pesantren Ibnul Amin, Pesantren DarussalamAbstract
Sebagai lembaga pendidikan yang bercirikan grass roots, pesantren selalu berupaya menyesuaikan misinya dengan kebutuhan dan dinamika perkembangan masyarakat sekitamya, termasuk dalam menyesuaikan dengan perkembangan sistem pendidikan modem. Dalam merespon sistem pendidikan modem. pesantren sedikitnya melakukan dua cara, yaitu merevisi kurikulumnya dengan memasukkan lebih banyak mata pelajaran umum atau bahkan kepentingan umum, dan merevisi kelembagaan dan fasilitas-fasilitas pendidikan bagi kepentingannya dan baik kepentingan pendidikan umum, termamsuk sistem kurikulum. Perubahan sistem dan kurikulum di pesantren tidak terlepas dan ide dan gagasan dari kyai. Hasil penelitian ini mencoba menggambarkan dinamika kurikulum di tiga pondok pesantren tertua di Kalimantan Selatan, yaitu PP Rasyidiyah Khalidiyah, PP lbnul Amin, dan PP DarussalamReferences
Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta, Logos Wacana Ilmu, 2002.
Buseri, Kamrani. Gagasan Tentang Pendidikan di Kalangan Orang Banjar dan Penerapannya pada Tiga Lembaga Pendidikan Swasta Agama, laporan penelitian, Banjarmasin, IAIN Antasari, 1986.
Dahlan, Muhammad Abrar. Biograf, Singkac K.H. Mahfuz Amin dan Sejarah Pondok Pesantren "Ibnul Amin" Pemangkih, Pamangkih, t. p. 1997.
Gage N.L. Handbook ofResearch on Teaching, Chicago, Rand Mc Nally, 1964.
Hasan, H. Evaluasi Kunkulum. Jakarta, Oepdikbud Dikti, PPLPTK, 1988.
Hasyim, M. Yusuf. "Peranan dan Potensi Pesantren dalam Pembangunan", dalam Wofgang Karcher dkk. (peny.) Dinamika Pesaturen, Jakarta, P3M. 1988.
Kanwil Deppen, Pondok Pesantren "Rasyidiyah Khalidiyah" Amuntai Kalimantan Selatan, Popenda Kalsel, Banjarbaru, 1984/1985.
Madjid, Noercholish. Bilik-Biliki Pesancren Sebuah Potret Perjalanan, Jakarta, Paramadina, 1997.
Mas'ud, Abdurrahman. Sejarah dan Budaya Pesantren, Makalah, 2002.
Mc. Neil, Curriculum A Comprehensive Introduction, (New York: Harper Collins Publisher, 1990.
Muhyiddin, Abdul Muthallib (ed.), 50 Tahun Perguruan Islam Rasyidiyah Khalidiyah (RAKHA) Amuntai Kalimantan Selatan (1922-1972), Banjarmasin, Percetakan Murni, 1972.
Nasution, S. Azas-Azas Kurikulum, Bandung, Jemmars, 1982. Nasution, S. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Tarsito, 1988.
Oliva, P. Developing the Curriculum, 3th Ed., United States, Harper Collin Publishers, 1992.
Sabda, Syaifuddin. Tipologi Konsep Kurikulum Pesantren di Kalimantan Selatan, Banjarmasin, Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari, 2002. Saylor, et.al. Curriculum Planning for Better Teaching and Learning, 41h Ed., Tokyo, Holt-Saunders Japan, 1981.
Sindhunata dan Semiawan, Conny R, (ed.), Membuka Masa Depan Anak-Anak Kita Mencari Kurikulum Pendidikan Abad XXI, Yogyakarta, Kanisius, 2000.
Syaodih, Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Bandung, Rosdakarya, 1997.
Tim Penelitian IAIN Antasari, Aspirasi Pendidikan Masyarakat Banjar dan Kebijakan Lembaga Pendidikan Islam Swasta di Kalimantan Selatan, laporan penelitian, Banjarmasin, IAIN Antasari, 1988.
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi Ttg Hidup Kyai, Jakarta, LP3ES. 1994.
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.