Jalujur: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Pelatihan Pembuatan Spesimen Hewan dan Tumbuhan: Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar di SMA Negeri 3 Martapura

Meyninda Destiara — 2024-08-28

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam dan lingkungan. Sehingga lingkungan dapat menjadi sumber belajar yang dikemas menjadi sebuah media ajar. SMA Negeri 3 Martapura merupakan sekolahan yang memiliki lingkungan yang masih alami. Sehingga kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di sekolah tersebut dengan tujuan memberikan penguatan materi dan memberikan pelatihan kepada siswa tentang membuat spesimen herbarium dan insektarium dari tumbuhan sekitar sekolah. Metode yang digunakan adalah tutorial dan pendampingan secara kelompok kepada peserta. Hasil dalam kegiatan ini menujukkan bahwa peserta pengabdian antusias dan dapat memahami morfologi hewan dan tumbuhan dalam mengikuti pelatihan hal ini diperoleh dari hasil produk herbarium dan insektarium yang dibuatnya dengan rapi dan utuh dengan melibatkan keterangan dan nama ilmiah pada spesies yang diawetkan.

Ecogreen Solutions: Mengurangi Limbah Plastik melalui Alternatif Ramah Lingkungan

Adelia Riyadi — 2024-08-28

Melihat kekuatan komunitas dalam menyadari dampak limbah plastik dan mengadopsi solusi ramah lingkungan, kami memanfaatkan potensi ini untuk mempromosikan alternatif pengganti plastik. Banyak usaha makanan dan minuman kekinian di komunitas kita yang sudah mulai mengadopsi praktik ramah lingkungan dengan menggunakan kemasan yang lebih berkelanjutan. Kami mengedukasi masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan aset yang ada, seperti tas belanja pribadi, alat makan sendiri, dan botol minum, sebagai bagian dari kebiasaan sehari-hari. Hasilnya, anggota komunitas kami semakin memahami dan mengaplikasikan produk pengganti plastik, yang mengarah pada perubahan positif dalam gaya hidup mereka. Dengan memanfaatkan kekuatan lokal ini, kami berhasil memfasilitasi perubahan perilaku yang mendukung pengurangan limbah plastik secara berkelanjutan.

Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Dasar sebagai Wujud Implementasi Gerakan Literasi Sekolah

Ana Rizka Mashud — 2024-08-31

Gerakan literasi sekolah sebagai solusi peningkatan angka literasi dan numerasi pada kenyataan di lapangan baru berjalan pada tahap pembiasaan. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya pustakawan yang mengelola perpustakaan di sekolah dasar gugus Sungai Miai. Solusi atas permasalahan ini dengan mengadakan pelatihan pengelolaan perpustakaan sekolah dasar dan impelementasi gerakan literasi sekolah untuk pengelola /pustakawan di kota Banjarmasin. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode ceramah penyampaian materi, tanya jawab dan simulasi pengolahan buku ke dalam buku induk dan membuat katalog perpustakaan. Peserta antusias mendengarkan dan melakukan tanya jawab pada proses simulasi pengolahan dan pembuatan katalog. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan edukasi tentang pengelolaan perpustakaan sehingga kemampuan literasi meningkat.

Pelestarian Budaya berbasis Local Wisdom melalui Perlombaan Jukung Anak-Anak Desa Bekambat

Nur Solehah — 2024-08-31

Salah satu bentuk pengabdian yang dapat dilakukan ialah dengan mengadakan perlombaan jukung anak-anak dengan tujuan untuk melestarikan budaya yang merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat Desa Bakambat. Hal tersebut karena jukung menjadi salah satu transportasi utama di Desa Bakambat karena lokasi berada dalam wilayah pantai/pesisir. Adapun metode pelaksanaan kegiatan yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode PAR atau Participatory Action Research. Langkah-langkah yang digunakan, yaitu terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Hasil dari perlombaan ini dapat menjadi salah satu sarana melestarikan budaya jukung pada masyarakat Desa Bakambat, mendukung generasi muda sebagai penerus dilinimasa yang akan datang, dan menjaga semangat juang pemuda melalui aktifnya kebudayaan dayung jukung tersebut.

Psikoedukasi: Wudhu sebagai Upaya Meregulasi Emosi bagi Pasien dengan Ketergantungan NAPZA

Rainatul Khalisah — 2024-09-03

Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mengelola emosi yaitu mengubah kebiasaan ketika sedang mengalami emosi negatif yang dapat dialihkan dengan cara yang positif semisal sholat, perbanyak berzikir, perbanyak membaca al-Qur’an dan berwudhu. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk membantu pasien dalam mencapai ketenangan dan kestabilan emosi. Metode PkM yang dilakukan dengan melalui turorial dan pendampingan dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan dilakukan pada pasien rawat inap yang ada di ruang rehabilitasi reguler NAPZA Rumah Sakit Jiwa X. Selanjutnya, hasil dari psikoedukasi dapat bermanfaat dan bisa diterapkan oleh masyarakat luas terutama dalam mengatasi emosi negatif dengan menggunakan metode berwudhu. Adapun pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta mendapat insight tentang bagaimana wudhu dapat menjadi salah satu alternatif cara meregulasi emosi.

Pendampingan Islamic Parenting di Era Digital Guna Pencegahan Bullying Anak

Nur Rohmah Hayati — 2024-09-05

Pendampingan Islamic parenting di dunia digital ini bertujuan memberikan arahan serta pendampingan terkait peran orang tua di era digital dalam mengasuh anak secara Islami guna meningkatkan anti bullying dan menumbuhkan resiliensi baik di orangtua maupun anak agar dapat menangkal dampak negatif dari penggunaan gadget ini. Metode pengabdian yang dilakukan menggunakan metode Community-Based Research (CBR). Pelaksanaan kegiatan pengabdian dari mulai menyusun, instrumen, sosialisasi, pendampingan, pengumpulan data, pengolahan, analisis data sampai menyusun laporan. Hasil dari kegiatan PkM ini, orang tua memahami peran parentingnya untuk menjaga anak dari bullying sebagai berikut: Pertama, mengajarkan Tauhid. Kedua. mengajarkan Al-Quran dan Hadis. Ketiga, menanamkan akhlak mulia. Keempat, mengajarkan adab dan etika. Kelima, penerapan dan pembiasaan akhlak baik. Keenam, pendampingan dalam keputusan dan masalah, bimbingan dalam pengambilan keputusan, membantu anak-anak dalam membuat keputusan yang bijaksana, tidak melakukan kekerasan dalam sebuah masalah baik dengan orang tua maupun teman bermain.