HAK DAN STATUS ANAK SYUBHAT DALAM PENIKAHAN

Authors

  • Fahmi Al Amruzi Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Antasari

DOI:

https://doi.org/10.18592/sy.v17i1.1539

Keywords:

Syubhat Marriage, Watha' Syubhat, Syubhat Child, Illegitimate Child

Abstract

Abstract: Allah has clearly established all good things that are lawful (halal) or forbidden (haram), and between them there is something called syubhat, where most people fall into it and they do not know whether it is halal or haram. If you do not know whether it is halal or haram will a thing, then will arise a phenomenon called as syubhat. A relationship that was made because there is an element of syubhat, whether that happens to a marriage, called syubhat and then to be fasakh, or occurs in watha' which is also called watha' syubhat and consequently bear a child, the child is then called also with “a syubhat child.” Nasab (bloodline or lineage) of a syubhat child, whether resulting from a watha 'syubhat or a syubhat marriage, is set to his father, or a person who has become his/ her watha', because a marriage whether it is shahih or fasid,  the nasab (lineage) of a child will remains to his/ her watha', not to his mother, because the Islamic law for a syubhat child is different from that of the illegitimate child.Keywords: Syubhat Marriage, Watha' Syubhat, Syubhat Child, Illegitimate Child. Abstrak: Allah sudah menetapkan semua perkara baik yang halal atau haram jelas dan diantara keduanya ada sesuatu yang disebut syubhat, dimana kebanyakan manusia terjerumus ke dalamnya dan mereka tidak tahu apakah itu halal atau haram. Apabila tidak tahu halal dan haram suatu hal, maka akan timbul suatu penyakit yaitu syubhat. Sebuah hubungan yang dilakukan karena ada sebuah unsur syubhat, baik yang terjadi pada sebuah pernikahan yang disebut syubhat dan kemudian difasakh,  atau terjadi pada watha’ yang disebut juga watha’ syubhat dan akibatnya melahirkan seorang anak, anak tersebut pun kemudian disebut pula dengan anak syubhat. Nasab anak syubhat baik yang dihasilkan dari watha’ yang syubhat atau pernikahan Syubhat  tetap kepada bapaknya, atau seorang yang telah mewatha’nya. Karena baik nikah shahih atau fasid nasab anak tetap kepada seorang yang mewatha’nya bukan kepada ibunya, karena anak syubhat hukumnya berbeda dengan anak zina. Kata kunci: Nikah syubhat, Watha’ syubhat, Anak syubhat, Anak zina

References

DAFTAR PUSTAKA

Abi Hasan Ali bin Muhammad bin Habib Al Mawardi, Al Hawi Al Kabir, Juz 9, Cet. 1, Daarul Kutubil Ilmiyah, Libanon, 1994

AW Munawwir, Al Munawwir Kamus Arab-Indonesia, Pustaka Progressif, Yogyakarta, 1984

Beni Ahmad Saebani, Fiqh Munakahat 1, CV. Pustaka Setia, Bandung, 2001

Departemen Agama RI. Kompilasi Hukum Islam, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Jakarta, 1998

D.Y. Witanto, Hukum Keluarga Hak dan Kedudukan Anak Luar kawin, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012

Huzaemah Tahido Yanggo, Fiqih Anak; Metode Islam dalam Mengasuh dan Mendidik Anak serta Hukum-hukum yang Berkaitan dengan Aktivitas Anak, Jakarta: PT. Al-Mawardi Prima, Jakarta, 2005

Ibnu Qudamah, Al Mugni, Jilid 9, cet. 1, Darul ‘Alamil Kutub, Riyadh, 1986

Ibnu Mandur, Lisanul arab, Darul Ma’arif, Kairo

Imam Jalaludin al Mahalli, Kanzu al Raghibin, Dar al Kutub al Ilmiyah, Beirut, 2006

Kementerian Agama Kuwait, Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, Juz 25, Cet 1, Darus Sahofwah, 1992

Muhammad Jawad Mughniyah, al-Fiqh ‘ala al-Madzahib al-Khamsah, diterjemahkan oleh Masykur A.B., Afif Muhammad, dan Idrus al-Kaff dengan judul: Fiqih Lima Mazhab, Lentera, Jakarta, 2010

Rahmat Hakim, Hukum Perkawinan Islam, CV. Pustaka Setia, Bandung 2000

Segaf Hasan Baharun, Bagaimanakah Anda Menikah dan Mengatasi Permasalahannya, Yayasan Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah, Pasuruan, 2005

Sholeh bin Abids Samii' Al-Aaabi Al-Azhari Al Aabi Al Azhari, Ats-Tsamr Ad-Daani fi Tqriib al-Ma'aani, syarh Risaalah Ibni Abi Zaid Al-Qoyrowaani, Mushthofa Al-Baabiy Al-Halabi, 1338 h

Syekh Hasan Ayyub, Fiqh al Usrah al Muslimah, diterjemahkan oleh Abdul Ghofar EM dengan judul; Fikih Keluarga, Pustaka Al Kautsar, Jakarta, 1999

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 TentangPerkawinan, Citra Umbara, Bandung, 2008

Wahbah Zuhaili, Al Fiqhu Islami Eaadillatuhu, Jilid 9 Cet. 1, Daarul fikr, Damaskus, 1997

Downloads

Published

2017-08-05

Issue

Section

Articles